Thursday, 20 December 2012

Keragaman Suku Bangsa di Indonesia



keragaman indonesiku







1. Persebaran suku bangsa di Indonesia

Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka.
Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting.
1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.
2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.
Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
  • perbedaan ras asal,
  • perbedaan lingkungan geografis,
  • perbedaan latar belakang sejarah,
  • perkembangan daerah,
  • perbedaan agama atau kepercayaan, dan
  • kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.
Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut.
  • Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
  • Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.  
Menghormati keragaman suku bangsa
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.
  • Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa.  
  • Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka.  
  • Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama.  
Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku.  
Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya.
  • Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan peraturan.
  • Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan (mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
  • Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.
Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan.
1. Mengenal keragaman budaya di Indonesia
Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Alasan orang membuat rumah panggungantara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini beberapa contoh rumah adat.
  • Rumah Bolon (Sumatera Utara).
  • Rumah Gadang (Minangkabau, Sumatera Barat).
  • Rumah Joglo (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur).
  • Rumah Lamin (Kalimantan Timur).
  • Rumah Bentang (Kalimantan Tengah).
  • Rumah Tongkonan (Sulawesi Selatan).
  • Rumah Honai (Rumah suku Dani di Papua).. 
Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masing-masing suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan (Suku Jawa).
  • Seren taun (Sunda).
  • Kasodo (Tengger).
  • Nelubulanin, ngaben (Bali).
  • Rambu solok (Toraja).
Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah.
Contoh lagu-lagu daerah sebagai berikut.
  • Nangroe Aceh Darussalam Piso Surit
  • Sumatera Utara Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet
  • Sumatera Barat Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh, Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato
  • Riau Soleram
  • Sumatera Selatan Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya
  • Jakarta Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang
  • Jawa Barat Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai
  • Jawa Tengah Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling, Suwe Ora Jamu, Pitik Tukung, Ilir-ilir,
  • Jawa Timur Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih
  • Madura Karaban Sape, Tanduk Majeng
  • Kalimantan Barat Cik Cik Periok
  • Kalimantan Tengah Naluya, Kalayar, Tumpi Wayu
  • Kalimantan Selatan Ampar Ampar Pisang, Paris Barantai
  • Sulawesi Utara Si Patokaan, O Ina Ni Keke, Esa Mokan
  • Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Ma Rencong, Pakarena
  • Sulawesi Tengah Tondok Kadadingku
  • Bali Dewa Ayu, Meyong-meyong, Macepetcepetan, Janger, Cening Putri Ayu.
  • NTT Desaku, Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Heleleu Ala De Teang,
  • Maluku Kole-Kole, Ole Sioh, Sarinande, Waktu Hujan Sore-sore, Ayo Mama, Huhatee
  • Papua Apuse, Yamko Rambe Yamko
Tari-tarian Tradisional Indonesia
  • Nangroe Aceh Darussalam Tari Seudati, Saman, Bukat
  • Sumatera Utara Tari Serampang, Baluse, Manduda
  • Sumatera Barat Tari Piring, Payung, Tabuik
  • Riau Tari Joget Lambak, Tandak
  • Sumatera Selatan Tari Kipas, Tanggai, Tajak
  • Lampung Tari Melinting, Bedana
  • Bengkulu Tari Adum, Bidadari
  • Jambi Tari Rangkung, Sekapur Sirih
  • Jakarta Tari Yapong, Serondeng, Topeng
  • Jawa Barat Tari Jaipong, Merak, Patilaras
  • Jawa Tengah-Yogyakarta Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot, Bedaya, Beksan,
  • Jawa Timur Tari Reog Ponorogo, Remong
  • Bali Tari Legong, Arje, Kecak
  • Nusa Tenggara Barat Tari Batunganga, Sampari
  • Nusa Tenggara Timur Tari Meminang, Perang
  • Kalimantan Barat Tari Tandak Sambas, Zapin Tembung
  • Kalimantan Timur Tari Hudog, Belian
  • Kalimantan Tengah Tari Balean Dadas, Tambun
  • Kalimantan Selatan Tari Baksa Kembang
  • Sulawesi Selatan Tari Kipa, Gaurambuloh
  • Sulawesi Tenggara Tari Balumba, Malulo
  • Sulawesi Tengah Tari Lumense, Parmote
  • Sulawesi Utara Tari Maengket
  • Maluku Tari Nabar Ilaa, Perang
  • Papua Tari Perang, Sanggi
Seni Pertunjukan yang Ada di Indonesia
  • Banten Debus
  • DKI Jakarta Ondel-ondel, Lenong
  • Jawa Barat Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
  • Jawa Tengah Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul, Opak Alang, Sintren
  • Jawa Timur Ludruk, Reog, Wayang Kulit
  • Bali Wayang Kulit, Janger
  • Riau Makyong
  • Kalimantan Mamanda
Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.
Menghormati budaya di Indonesia
Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti:
  • menunjukkan ciri atau identitas bangsa
  • berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan
  •  pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini
Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.
  • Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya.
  • Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
  • Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
  • Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
  • Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host